Berlayar dengan Pengetahuan Islam: Mengarungi Cakrawala Tak Terbatas!
Hidup ini laksana sebuah pelayaran. Setiap insan adalah kapten bagi kapal kehidupannya sendiri, melayari ditengah luasnya lautan dunia dengan segala gelombang, angin kencang, dan keindahan yang tersembunyi dibalik cakrawala. Lantas, bekal apa yang paling utama harus kita siapkan untuk memastikan pelayaran ini tidak hanya berhenti dikata “selamat”, tetapi juga bermakna dan dapat mengantarkan kita pada tujuan yang abadi? Jawabannyaa terdapat pada kompas yang tidak pernah usang, peta yang selalu akurat, dan bintang penunjuk yang cahayanya abadi: pengetahuan Islam.
Mengapa pengetahuan Islam? Islam tidak pernah memandang sebelah kepada ilmu umum. Pengetahuan islam dan ilmu umum justru saling melengkapi celah-celah yang mungkin muncul diera ini. Pengetahuan islam bukan hanya sebatas ritual peribadatan dan hukum syariat, tetapi juga menggandeng aspek moral, etika, sejarah, sains, filsafat dan aspek-aspek kehidupan lainnya. Dengan demikian, pengetahuan islam juga menjadi salah satu sumber dan juga akses untuk membuka gerbang dan cakrawala tak terbatas.
Mengutip dari kata pengantar pada buku “Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam” oleh Prof. Dr. A. Tafsir dkk, menyampaikan bahwa islam adalah agama yang dapat memberikan pedoman bagi kehidupan manusia di bumi ini untuk menuju kehidupan yang bahagia, dimana untuk mencapai kebahagian tersebut sangat bergantung dengan pendidikan. Karena pendidikan adalah slah satu kunci pembuka kehidupan manusia. Oleh karenanya, hubungan antara islam dan pendidikan sangatlah erat yang bersifat organis-fungsional; yakni pendidikan berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan keislaman, sementara Islam menjadi kerangka serta dasar dalam pengembangan pengetahuan Islam.
Pengetahuan islam mengandung hikmah yang tidak akan pernah habis digali, karena sumber yang paling utama yakni Al-Qur’an dan Sunnah. Setiap zaman dan seiring berkembangnya teknologi, pengetahuan islam akan selalu menemukan pemahaman baru yang relevan sesuai dengan konteksnya. Maka, memahami konteks keislaman tidak akan membuat kita ketinggalan zaman. Justru islam mendorong umatnya untuk terus update pembaharuan agar setiap insan dapat berpikir kritis, survive, dan mengembangkan ilmu umum dengan menyanding pengetahuan islam.
Oleh karena itu, di tengah pusaran disrupsi era 4.0 yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, setiap diri kita mengemban peran sentral sebagai agent of change. Kita adalah arsitek peradaban masa depan yang bertugas mendobrak batasan-batasan cakrawala ilmu pengetahuan, berlandaskan pada nilai-nilai Islam yang universal dan abadi. Mari kita jadikan samudera kearifan pengetahuan Islam sebagai kompas yang tak pernah salah arah dan layar yang kokoh dalam mengarungi ombak kehidupan. Dengan bekal keimanan yang teguh, pemahaman ilmu yang mendalam, serta kebijaksanaan yang membimbing setiap tindakan, kita, sebagai agen perubahan, akan mampu menyelami setiap tantangan dengan keberanian dan optimisme. Cakrawala ilmu yang terbentang luas di hadapan kita adalah anugerah sekaligus amanah untuk terus menggali potensi diri, mengembangkan daya nalar kritis, bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik, dan pada akhirnya, mewujudkan kehidupan yang bermakna di dunia ini sebagai investasi abadi untuk negeri akhirat. Inilah saatnya bagi kita untuk berlayar dengan keyakinan, menaklukkan gelombang dengan ilmu, dan berlabuh dengan selamat di tujuan yang diridhai-Nya.

Asrorul Muayyadah, S.Pd
Guru Akidah Akhlak dan Public Speaking