GURU SEBAGAI ARSITEK PEMBELAJAR: MERANCANG STRATEGI MENGAJAR YANG MEMBANGKITKAN POTENSI
Di tengah dinamika pendidikan modern, peran guru telah berevolusi jauh melampaui sekadar penyampai materi belaka. Kini, guru adalah arsitek pembelajaran sosok yang merancang, membangun, dan memelihara lingkungan belajar yang tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga membangkitkan dan mengembangkan potensi unik dalam diri setiap siswa. Ini adalah tugas yang kompleks, namun krusial, dalam membentuk generasi pembelajar yang adaptif dan inovatif.
Seorang arsitek sejati tidak hanya membangun bangunan, tetapi memahami kebutuhan penghuninya, menganalisis kondisi lahan, dan memilih material terbaik. Demikian pula, seorang guru arsitek pembelajaran memulai dengan memahami setiap “penghuni” kelasnya. Mereka menyadari bahwa setiap siswa datang dengan latar belakang, gaya belajar, kekuatan, dan tantangan yang berbeda. Ini menuntut guru untuk tidak lagi mengadopsi pendekatan “satu ukuran untuk semua,” melainkan merancang strategi yang fleksibel dan personal. Diferensiasi pengajaran bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. Merancang strategi yang membangkitkan potensi berarti berani keluar dari zona nyaman ceramah satu arah. Guru arsitek mendorong pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa. Seperti halnya dengan mata pelajaran Qur’an Hadis yang memegang peranan penting dalam membentuk karakter dan nilai moral siswa. Dalam pembelajaran Qur’an Hadis menerapkan strategi pembelajaran sebagai berikut:
- Pendekatan Kontekstual: Pendekatan ini dapat membantu siswa memahami relevansi ajaran Qur’an dan Hadis dalam kehidupan sehari-hari dan mengaitkan materi dengan situasi nyata yang dihadapi oleh siswa, sehingga mereka dapat melihat penerapannya secara langsung.
- Pembelajaran Aktif: Pendekatan pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar, bukan hanya sebagai penerima informasi pasif. Contoh kegiatan yang dapat dilakukan seperti diskusi kelompok, Studi kasus dan permainan peran. Dari kegiatan tersebut diharapkan siswa mampu berperan aktif dalam proses pembelajaran yang efektif.
penulis:
Siti Luthfiyah, S.Pd.I
(Guru Qur’an Hadist)

