“Untuk Kartini: Dalam Diam Kami Menangis”
Oleh: Anjani Ainur Rosyada (XI-2)
Ibu.
Kau tak berteriak
tapi suara hatimu mengguncang zaman.
Kau tak mengangkat pedang.
Namun luka-lukamu
menjadi tangga bagi kami yang ingin terbang.
Dulu dunia mengikat tanganmu
tapi kau menulis dengan jiwa—
dan dari jemarimu
lahir keberanian kami semua.
Kini kami berdiri.
dengan air mata yang kau tebus dulu,
dan dalam setiap langkah, ada doamu yang tak pernah layu.